TANPA MASKER TANPA LAYANAN
Kapan terakhir kali Anda ditolak servis di toko karena Anda tidak mengenakan masker Covid-19? Minggu lalu? Bulan lalu? Apakah itu tidak mengecewakan Anda? Saya yakin itu mengganggu Anda, dan Anda kesal? Tenang Bang, tenang.
Ketika Yesus kembali untuk kedua kalinya untuk membawa kita bersama-Nya dan Anda mendengar Dia berkata kepada Anda TIDAK BEKERJA, TIDAK ADA KESELAMATAN, apakah Anda akan kecewa juga dan marah besar? Anda marah? Betulkah begitu? Tidak, Anda tidak harus marah! Mengapa? Karena saya sudah katakan TIDAK BEKERJA, TIDAK ADA KESELAMATAN. Bahkan jika Anda yakin Anda telah diselamatkan, Tuhan dapat dan akan mengambil keselamatan itu kembali dari Anda jika Anda tidak dapat menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang dapat Ia terima. Itulah yang Dia lakukan terhadap Adam dan Hawa. Dia mengambil kembali hidup yang kekal dari mereka karena mereka tidak dapat menunjukkan pekerjaan yang dapat diterima oleh Tuhan. Lucifer, bagaimana dengan Lucifer? Tuhan juga mengambil hidup yang kekal darinya dan jutaan malaikatnya. Mengapa? Karena mereka juga tidak dapat menunjukkan perbuatan atau PEKERJAAN yang dapat diterima oleh Tuhan. Jika kita tidak bisa menunjukkan PEKERJAAN yang bisa Dia terima, kita bisa kehilangan keselamatan kita meskipun kita sudah dijanjikan keselamatan! Ingat, janji Tuhan adalah janji yang bersyarat.
Apakah saya bercanda? Tidak! Mengapa saya harus main-main? Kenapa harus saya bercanda? Tahukah Anda mengapa Tuhan membinasakan jutaan atau milyaran orang dan menyuruh mereka menghirup air lumpur selama zaman Nuh - waktu banjir besar? Apa Anda tahu kenapa? Karena mereka juga tidak dapat menunjukkan PEKERJAAN yang dapat diterima oleh Tuhan! Dan Anda mengatakan bahwa kita diselamatkan oleh “grace”? Kasih karunia siapakah yang dapat menyelamatkan kita jika kita tidak memiliki perbuatan baik untuk ditunjukkan kepada Tuhan? Jika Anda tidak yakin, tanyakan pada Pendeta Anda? Sementara itu saya ingin Anda membaca Alkitab sehingga Anda dapat lebih banyak mengetahui tentang sejarah Lucifer, Adam dan Hawa, dan jutaan atau milyaran orang berdosa yang menghirup air lumpur selama banjir besar.
Mereka kehilangan keselamatan mereka karena mereka tidak dapat menunjukkan PEKERJAAN yang dapat diterima oleh Tuhan. Itu tidak ada hubungannya dengan kasih karunia Tuhan. Bahkan itu orang pencuri di kayu salib harus juga menunjukkan bukti KERJA yang dapat diterima Tuhan. Saya berencana untuk menulis lebih banyak tentang hal ini, Ini tidak ada hubungannya dengan kasih karunia. Tapi itu semua ada hubungannya dengan TIDAK ADA PEKERJAAN, TIDAK ADA KESELAMATAN.
Ketika Adam dan Hawa kehilangan keselamatan, mereka kehilangan segalanya. Ketika Lucifer kehilangan keselamatan, dia dan jutaan malaikatnya juga kehilangan segalanya - segalanya.
Keselamatan adalah kemitraan antara Allah dan kita. Apa yang tersisa jika kita kehilangan kemitraan dengan Tuhan? Ketika kita kehilangan kemitraan dengan Tuhan, kita kehilangan segalanya. Kita tidak memiliki kesamaan apapun dengan Tuhan. Tidak ada persamaan antara Tuhan dan kita. Kita berjalan sendirian. Kita semakin jauh dan jauh dari Tuhan. Dan kasih karunia Tuhan tidak tersedia bagi kita karena kita menolak untuk bekerja dalam kemitraan dengan Tuhan. Dengar, kita tahu bahwa kasih karunia Tuhan tidak tersedia untuk Lucifer. Kita tahu bahwa kasih karunia Allah tidak tersedia bagi Adam dan Hawa. Kita tahu bahwa kasih karunia Tuhan tidak tersedia bagi jutaan atau milyaran orang yang tenggelam selama banjir besar. Mengapa? Karena tidak ada PEKERJAAN yang baik, dan itulah sebabnya Tuhan mengambil keselamatan dari mereka. Tetapi Anda bertanya tentang pencuri di kayu salib? Bagaimana dengan pencuri di kayu salib? Apakah Anda salah satu pencuri di kursi listrik? Apakah begitu? Tidak, Anda tidak. Nomor satu dia adalah pengecualian. Nomor dua dia juga harus menunjukkan pekerjaan untuk diselamatkan. Tahukah Anda apa yang dia katakan kepada Yesus? Dia meminta belas kasihan dari Yesus! Itu adalah pekerjaan singkatnya, dan Yesus menerima pekerjaannya. Tetapi Yesus tidak menerima pekerjaan pencuri yang satu lagi. Dia melontarkan kata-kata kasar kepada Yesus.
Dalam Lukas 10:25-37 seorang ahli hukum bertanya kepada Yesus, "Guru, apa yang harus kulakukan untuk mewarisi hidup yang kekal?" Dia berkata kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum? Apa bacaanmu?" Maka ia menjawab dan berkata, "'Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu,' dan 'sesamamu seperti dirimu sendiri.'"
Yesus berkata kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa bacaanmu?" Tahukah Anda mengapa Yesus bertanya kepadanya apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Dia bisa saja bertanya kepadanya apakah dia sudah bertanya kepada ibunya, ayahnya, pengkhotbahnya, atau guru Tauratnya? Tidak bukan begitu pertanyaan-Nya! Sebaliknya, Dia bertanya kepadanya apa yang dikatakan hukum Taurat? Hukum mungkin tidak penting bagi kita, tetapi bagi Tuhan, hukum itu sangat penting! Itu adalah perintah-Nya! Hukum itu adalah HUKUM-Nya!
Pengacara itu kemudian berkata, "'Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu,' dan 'sesamamu seperti dirimu sendiri.'" Lalu Yesus berkata kepadanya , "Pergi dan lakukan hal yang sama." Yesus mengatakan kepada pengacara untuk BEKERJA jika Dia ingin mendapatkan hidup yang kekal! "'Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu,' dan 'sesamamu seperti dirimu sendiri.'" Dan setelah kita melakukan perintah-Nya, barulah kita dapat menemukan kasih karunia di mata Tuhan, seperti Nabi Nuh.
Yesus berkata, "Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku: dan Aku memberi mereka hidup yang kekal, dan mereka tidak akan binasa selama-lamanya, dan tidak seorang pun akan merebut mereka dari tangan-Ku." Yohanes 10:27-28.
Apakah kita domba-Nya? Apakah kita mendengar suara-Nya? Apakah kita mengikuti Dia?
Janji-janji bersyarat yang Yesus berikan disini diberikan kepada semua domba-domba-Nya yang mendengar suara-Nya dan mengikuti-Nya. Itu tidak dijanjikan kepada semua orang yang percaya kepada Yesus. Dan tidak dijanjikan juga kepada setiap individu yang dibaptis dengan air kolam atau air suci. Itu dijanjikan hanya kepada domba-domba-Nya yang mendengar suara-Nya dan mengikuti-Nya. Jika kita mengatakan bahwa kita mengikuti Dia, apakah kita mengikuti apa yang Dia perintahkan kepada ahli hukum untuk dilakukan dalam Lukas 10:25-37? Apakah kita menaati dan menghormati hukum dan perintah-Nya, atau apakah kita membuangnya ke jamban?
Bagaimana mungkin Tuhan memerintah kita di dunia yang baru jika tidak ada aturan, tidak ada perintah, tidak ada hukum, dan tidak ada peraturan? Saudara-Saudara, pada waktu kita berada di surga Tuhan Allah mengharapkan kita untuk mengetahui hukum, perintah, dan peraturan-Nya seperti kita mengetahui nama kita. Bagaimana kita bisa mengetahui semua itu jika kita telah membuangnya di toilet sejak kita lahir? Satu-satunya nama yang kita ingat adalah kasih karunia, kasih karunia, dan lebih banyak lagi kasih karunia.
Sebagai penutup, saya ingin mengakhiri artikel ini dengan mengatakan TAK ADA PEKERJAAN, TAK ADA KARUNIA, DAN TAK ADA KESELAMATAN.
Jika Anda ingin bukti, lihatlah Lucifer dan jutaan malaikatnya; lihat Adam dan Hawa; lihatlah jutaan atau milyaran orang yang mati tersedak karena menghirup air lumpur saat banjir besar. Tuhan mengambil keselamatan dari mereka! Tidak ada pekerjaan, tidak ada kasih karunia, tidak ada keselamatan.
Runtuhnya Triad of Salvation selalu dimulai dengan tidak ada pekerjaan ----> tidak ada kasih karunia -----> dan akhirnya tidak ada keselamatan.
Yesus berkata, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu dan menetapkan kamu bahwa kamu harus pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap..." (Yohanes 15:16). Dia ingin kita, Anda dan saya, bekerja untuk Dia! Jangan lagi meminta kasih karunia jika kita masih sanggup bekerja. Tuhan tahu bahwa kita sedang mencoba untuk membodohi Dia dengan kasih karunia, kasih karunia, dan lebih banyak lagi kasih karunia.
Comments