JANGAN MENUTUPI KEJAHATAN DENGAN RAHMAT


Petrus datang kepada Yesus dan bertanya, “Tuhan, seberapa sering saudaraku berdosa terhadap aku, dan aku mengampuni dia? Sampai tujuh kali? Yesus berkata kepadanya, “Aku tidak berkata kepadamu, sampai tujuh kali, tetapi sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Matius 18:21-22. 

Yesus tahu bahwa saudara-saudara kita akan membuat banyak kesalahan atau pelanggaran terhadap kita dan Dia berkata bahwa setiap kali mereka berbuat demikian kita harus bersedia untuk mengampuni mereka tidak hanya sekali saja tetapi tujuh puluh kali tujuh. Kita harus bermurah hati dalam mengampuni orang lain sama murahnya seperti Tuhan dalam mengampuni kesalahan kita.

“Dan ampunilah kami kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Matius 6:12 Di sini 

Yesus mengajar kita untuk berdoa kepada-Nya bukan saja untuk pengampunan dosa kita tetapi juga untuk mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Dua ayat ini menuntun saya untuk percaya bahwa jika saya telah berbuat dosa 100 kali sehari, Dia akan mengampuni saya jika saya meminta. Dia memberi kita jalan di mana kita bisa mendapatkan pengampunan atas semua dosa atau kesalahan kita.


“Oleh karena itu, jika kamu membawa persembahanmu ke mezbah, dan di sana kamu ingat bahwa saudaramu memiliki sesuatu terhadapmu, ”tinggalkan pemberianmu di sana di depan mezbah, dan pergilah. Pertama, berdamailah dengan saudaramu, lalu datang dan tawarkan hadiahmu.” Matius 5:23-24. Inilah jalan lain yang Yesus berikan kepada kita untuk berdamai dengan saudara-saudara kita dan mencari pengampunan atas dosa-dosa kita dari mereka jika kita telah bersalah kepada mereka. Seperti yang bisa kita lihat, di bawah hukum taurat tidak ada yang menghalangi kita untuk meminta dan menerima pengampunan dari Tuhan dan dari sesama manusia kecuali jika kita merasa terlalu sombong untuk merendahkan diri dan meminta pengampunan, tidak ada!


Rasul Paulus berkata, “Karena dosa tidak menguasai kamu, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.” Roma 6:14. Paulus memberikan nasihat ini, saya percaya, kepada orang-orang Kristen yang terlalu angkuh, terlalu sombong, dan terlalu tinggi hati untuk merendahkan diri untuk meminta pengampunan dari Tuhan dan dari saudara-saudara mereka yang telah mereka sakiti.


Yesus memperingatkan kita, "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu, yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sebenarnya mereka adalah serigala yang rakus." Matius 7:15


“Tetapi seorang nabi yang berani berbicara atas nama saya apa pun yang tidak saya perintahkan, atau seorang nabi yang berbicara atas nama dewa-dewa lain, harus dihukum mati.” Ulangan 18:20


Kemudian TUHAN berkata kepadaku, “Para nabi bernubuat atas nama-Ku. Aku tidak mengutus mereka atau menunjuk mereka atau berbicara dengan mereka. Mereka bernubuat kepada Anda penglihatan palsu, ramalan, penyembahan berhala, dan delusi pikiran mereka sendiri. Yeremia 14:14


Beginilah firman TUHAN semesta alam: “Jangan dengarkan apa yang para nabi bernubuat kepadamu; mereka memenuhi Anda dengan harapan palsu. Mereka menyampaikan penglihatan dari pikiran mereka sendiri, bukan dari mulut TUHAN. Yeremia 23:16


Karena mesias palsu dan nabi palsu akan muncul dan melakukan tanda-tanda besar dan keajaiban untuk menipu, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. Matius 24:24


Waktunya akan tiba dimana orang-orang tidak akan tahan dengan doktrin yang sehat. Sebaliknya, untuk memenuhi keinginan mereka sendiri, mereka akan mengumpulkan banyak guru di sekitar mereka untuk mengatakan apa yang ingin didengar telinga mereka yang gatal. Mereka akan memalingkan telinga mereka dari kebenaran dan berpaling ke mitos. 2 Timotius 4:3-4


Tetapi ada juga nabi-nabi palsu di antara orang-orang, sama seperti akan ada guru-guru palsu di antara kamu. Mereka diam-diam akan memperkenalkan ajaran sesat yang merusak, bahkan menyangkal Tuhan yang berdaulat yang membeli mereka—membawa kehancuran yang cepat pada diri mereka sendiri. Banyak orang akan mengikuti tingkah laku mereka yang bejat dan akan mencemarkan jalan kebenaran. 2 Petrus 2:1-2


Mengapa kita ingin menghindari hukum taurat? Supaya kita bisa menutupi kejahatan dengan rahmat atau kasih karunia, begtu? Saudara-saudara, sekarang bukan waktunya untuk bermain bodoh dengan Tuhan. Waktu untuk bermain bodoh dengan Tuhan sudah lama berakhir!

Kita harus selalu waspada terhadap nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu.


Comments

Popular Posts

LEGAL OFFER FROM JESUS

PASTOR-ATTORNEY

CONFUSED?

LET YOUR LIGHT SHINE

JUDAISM vs. CHRISTIANITY

KNOW YOUR HACKERS

SABBATH

ALL ABOUT THE HEART

THE TRIAD OF SALVATION