KEMITRAAN
Keselamatan adalah perjanjian kemitraan antara dua pihak - Tuhan dan kita. Mengapa kita membutuhkan kemitraan dengan Tuhan? Karena kita tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri. Kita membutuhkan Dia untuk menyelamatkan kita. Apa yang Tuhan setuju untuk lakukan bagi kita tercantum secara rinci dalam Alkitab. Apa yang kita setuju untuk lakukan bagi Dia terserah kita, menurut orang Kristen modern saat ini. Kita dapat melakukan apapun yang kita inginkan karena kita tidak memiliki perjanjian tertulis dengan-Nya. Bahkan kita tidak perlu menaati Sepuluh Hukum Suci-Nya jika kita tidak mau. Mengapa? Karena kita tidak pernah setuju untuk melakukannya ketika kita dibaptis dengan air kolam atau air suci. Kita setuju untuk tidak melakukan apa pun karena kita berada di bawah kasih karunia, dan bukan di bawah Hukum. Di bawah kasih karunia, kita tidak tunduk pada hukum Allah. Kita dapat melanggar salah satu hukum Tuhan seperti berzinah, mencuri, berbohong, atau melanggar Hukum Tuhan lainnya dan Tuhan tidak akan menghukum kita karena kita berada di bawah kasih karunia. Kasih karunia siapa? Kita tidak tahu. Hanya itu yang kita tahu apa yang Paulus katakan dalam Roma 6:14, “Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, melainkan di bawah kasih karunia.”
“Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengakui dosa-dosa kita, Dia setia dan adil untuk mengampuni dosa-dosa [kita] dan menyucikan kita dari segala ketidak- benaran dalam hidup kita. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita membuat Dia pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.” 1 Yohanes 1:8-10. Siapa yang mengatakan yang sebenarnya, Paul alias Saul, atau Yohannes? Di bawah kasih karunia, mencuri bukanlah dosa, tetapi menurut hukum taurat, mencuri adalah dosa. Di bawah kasih karunia, dosa dilapisi dengan lapisan cokelat manis yang tebal. Di bawah hukum taurat, dosa tidak dilapisi apa-apa.
Mari kita bertanya kepada Yesus apa yang harus dilakukan dengan dosa. Dia mengajar kita untuk mengatakan dalam Doa Bapa Kami, “Dan ampunilah kami akan hutang kami, seperti kami mengampuni orang yang berhutang.” Matius 6:12. Ini berarti bahwa di mata Yesus pencuri adalah pencuri dan bukannya nabi. Sebagai orang Kristen, kita masih bisa berbuat dosa dan melakukan apa yang tidak diperbolehkan oleh hukum taurat. Di bawah kasih karunia, kita tidak memiliki perasaan bersalah (“guilty feelings”) apabila melanggar hukum Allah. Saudara dan Saudari, tidakkah kita tahu bahwa perasaan bersalah itulah yang membuat kita ingin bertobat?
Jika kita tidak memiliki perasaan bersalah setelah berselingkuh dengan istri atau suami orang lain, apa yang menghentikan kita untuk mengulangi perilaku yang sama pada akhir pekan yang akan datang berikutnya? Jika kita tahu bahwa perzinahan adalah dosa, dan bukan “tidak apa-apa”, bukankah itu membuat kita merasa bersalah dan memotivasi kita untuk berubah atau ingin bertobat? Apakah obatnya menurut Yesus? Obatnya yatu kita mengikuti Hukum Allah dan meminta Tuhan untuk mengampuni kita setiap kali kita sadar bahwa kita telah berbuat dosa atau melanggar Hukum Tuhan. Jika kita berbuat dosa terhadap pasangan kita, mintalah mereka untuk mengampuni kita juga. Itu adalah obat Allah untuk dosa, dan bukan untuk menutupi mereka dengan "kasih karunia."
Itulah sebabnya mengapa Yesus berkata dalam Yohanes 14:15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, turutilah perintah-Ku" Dengan menaati perintah-perintah-Nya kita akan tahu dosa apa yang telah kita lakukan dan meminta Tuhan dan orang lain untuk mengampuni dosa-dosa kita seperti apa yang telah diajarkan Yesus kepada kita di dalam Alkitab. (Matius 5:23-24).
Oh, itu berbeda, saya dengar beberapa orang Kristen modern berkata. Konteksnya berbeda. Yesus sedang berbicara kepada murid-murid-Nya dalam Yohanes 14:15, dan bukan kepada saya. Saya hanya seorang pengkhotbah dan bukan murid Yesus, saya mendengar beberapa orang berkata. Tidak, kami tidak mengikuti Yesus, saya mendengar beberapa dari mereka berkata lagi. Kita sekarang mengikuti Paulus. Mengapa? Karena Yesus telah mati di kayu salib. Kita sekarang berada di bawah kasih karunia, dan bukan di bawah Hukum Taurat, Anda bantah lagi. Paulus berkata demikian dalam Roma 6:14. Siapakah Paulus itu? Apakah dia memegang kunci Kerajaan Allah? TIDAK, dia tidak!
Inilah juga apa yang Paulus katakan, “Karena waktunya akan datang ketika mereka tidak akan bertahan pada ajaran yang sehat, tetapi menurut keinginan mereka sendiri, [karena] mereka memiliki telinga yang gatal, mereka akan menimbun untuk diri mereka sendiri guru; dan mereka akan memalingkan telinga [mereka] dari kebenaran, dan berpaling kepada dongeng-dongeng.” 2 Timotius 4:3-4. Paulus benar. Tuhan memberi kita kebebasan berbicara, dan kita dapat mengatakan atau menulis apa pun yang kita inginkan. Dan orang-orang akan mengikuti siapa pun yang membuka mulutnya selama apa yang mereka dengar akan menggelitik telinga mereka yang gatal.
Tidak, saya mendengar Anda berkata lagi begitu. Kami tidak mengikuti Hukum. Betulkah? Tidak bercanda? Jika kalian tidak mengikuti hukum, beri tahu kami mengapa Tuhan membuang Setan dan jutaan malaikatnya dari surga? Mengapa Tuhan mengusir Adam dan Hawa dari Taman Eden? Apakah karena mereka mengikuti perintah dan hukum-Nya, atau apakah karena mereka menolak untuk mengikuti apa yang Tuhan perintahkan untuk mereka lakukan? Tolong jawab dengan sebenar-benarnya. Terima kasih.
“Tidak setiap orang yang berkata kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan,' akan masuk ke dalam kerajaan surga, tetapi dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak yang akan berkata kepada-Ku pada hari itu, 'Tuhan, Tuhan, apakah kami tidak bernubuat demi nama-Mu, mengusir setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak mujizat demi nama-Mu?' "Dan kemudian Aku akan menyatakan kepada mereka, 'Aku tidak pernah mengenalmu; pergilah dari-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan (Matius 7:21-23).
Apakah surga tempat bagi orang-orang yang ingin melakukan kehendaknya sendiri? Ataukah surga itu tempat bagi orang-orang yang mau melakukan kehendak Tuhan? Apakah kita ingin hidup dibawah satu atap dengan orang-orang pembuat kejahatan? Apakah pemberontakan di surga tidak dimulai oleh satu machluk pembuat kejahatan yang mengarah pada penyaliban Yesus kita yang terkasih?
Menurut teori baru, Triad of Salvation, keselamatan berdiri di atas tiga kaki - pekerjaan, kasih karunia, dan keselamatan. Pekerjaan adalah bagian kita, kasih karunia adalah bagian Tuhan, dan keselamatan adalah bagian kita bersama - Tuhan bekerja sama dengan kita dalam kemitraan untuk membantu kita melakukan kehendak-Nya. Kita harus menjadi mitra yang setia dalam kemitraan kita dengan Tuhan jika kita ingin diselamatkan. Mengapa? Karena kita tidak bisa diselamatkan berjalan sendirian. Yesus berkata bahwa hanya mereka yang bertahan sampai akhir yang akan diselamatkan. Satu-satunya cara agar kita dapat bertahan sampai akhir adalah jika kita berjalan bersama-Nya, seperti yang dilakukan Nabi Henokh, sebagai pasangan kita sehari-hari.
Untuk studi lebih lanjut silahkan baca Triad of Salvation
Comments