TIDAK ADA JAMINAN TANPA SYARAT-SYARAT.
Apakah kita telah diselamatkan? Apakah kita yakin sekali bahwa kita telah diselamatkan? Bagaimana kita bisa tahu dengan pasti bahwa kita telah selamat? Bagaimana? Dengan iman saja? Atau iman disertai dengan perbuatan? Yakobus 2:19
Para pedagang yang dagangkan Yesus mengklaim bahwa mereka bisa mengetahui jalan menuju keselamatan, atau hidup yang kekal. Tetapi mereka tidak bisa menghasilkan hidup yang kekal. Mereka tidak dapat memberikan hidup yang kekal. Mereka tidak pernah menikmati hidup yang kekal. Mereka hanya bisa berjanji bahwa Yesus akan memberikan kita hidup yang kekal. Tetapi apakah Yesus mengenal mereka? Tidak, Dia tidak mengenal mereka! Jika Dia tahu, mengapa Yesus berkata kepada mereka, "Aku tidak pernah mengenal kamu!" Matius 7:23
Yesus berkata dalam Matius 24:39-41, mengacu pada kedatangan-Nya yang kedua kali, "Dan mereka tidak menyadarinya sampai air bah itu datang dan menyapu bersih mereka semua. Demikian juga pada saat kedatangan Anak Manusia. Dua orang akan berada di ladang: yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Dua orang perempuan sedang menggiling di penggilingan: yang seorang akan dibawa dan yang lain ditinggalkan.” Lukas 17:34 mengatakan, "Aku berkata kepadamu, pada malam itu dua orang akan berada di satu tempat tidur; satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan." Apakah kita sudah siap untuk kedatangan-Nya yang kedua kali? Apakah kita sudah siap, atau apakah kita sudah lupa bahwa Yesus akan datang lagi?
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Yesus berkata yang satu akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan? Mengapa suami atau istri diambil dan yang lainnya ditinggalkan? Atau, mengapa yang satu akan diambil dan yang lainnya ditinggalkan? Inilah jawabannya.
Pertama-tama, setiap janji yang Tuhan buat dengan para Nabi-Nya, dengan murid-murid-Nya, dengan Anda, dengan saya, atau dengan siapa pun adalah janji bersyarat. Jangan lupa itu! Ada beberapa syarat yang melekat pada janji tersebut. Apa artinya? Sebuah janji oleh Yesus adalah sebuah tawaran, seperti sebuah kontrak. Dia berjanji kepada Anda dan saya bahwa Dia akan membawa kita ke surga pada waktu Dia kembali asalkan kita telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam kontrak atau perjanjian dengan-Nya. Misalnya, setelah Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, Dia memberi tahu mereka bahwa mereka dapat makan semua buah di taman kecuali satu. Dan TUHAN Allah katakan kepada mereka, "Kamu bebas makan dari pohon apa pun di taman; tetapi kamu tidak boleh makan dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, karena ketika kamu memakannya, kamu pasti akan mati." Kejadian 2:16-17. Tawaran-Nya adalah mereka bisa makan buah dari pohon apa saja di kebun. Ketentuan lisan adalah bahwa mereka tidak boleh memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Itu adalah janji yang bersyarat. Kebanyakan dari kita pegang janji Tuhan saja, tapi syaratnya kita masabodoh. Kita tak peduli syarat-syaratnya. Kita pura-pura bodoh atau pikun. Contoh lain. Yesus berkata dalam Matius 7:21, "Bukan setiap orang yang berkata kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan', yang akan masuk ke dalam kerajaan surga, tetapi hanya dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga." Apa syarat dari tawaran Tuhan untuk hidup yang kekal? "Lakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga," kata Yesus. Tanpa melakukan kehendak Bapak kita tak bisa harapkan rahmat dari Tuhan. Iman tanpa usaha tidak berarti apa-apa! Tetapi melakukan kehendak Tuhan akan membawa keselamatan. Kita harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Tuhan. Apakah Anda ingin tahu lebih banyak contoh dari kondisi dari janji-janji Allah? Baca Alkitab dan Anda akan menemukan lebih banyak kondisi dan ketentuan syarat-syarat Tuhan mulai dari masa Raja Firaun Mesir kuno sampai ke Perjanjian Baru. Semua janji-janji Allah adalah janji-janji yang bersyarat.
Mereka yang diambil Tuhan telah memenuhi syarat yang ditetapkan Tuhan, dan yang ditinggalkan hanya memenuhi syarat yang ditetapkan oleh pendeta, pengkhotbah, guru Alkitab, atau diri senriri. Ada dua kondisi yang berbeda, satu menurut Alkitab, dan satu lagi menurut pemahaman pengkhotbah tentang apa yang dia baca di dalam Alkitab.
Saya percaya hal di atas adalah satu-satunya alasan mengapa satu diambil, dan yang lainnya dibiarkan. Janji-janji Tuhan tidak menjamin keselamatan kita. Tetapi memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam janji-janji Tuhan itulah yang membawa keselamatan bagi kita.
Alasan apa lagi yang bisa ada kecuali yang satu telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Allah, dan yang lainnya hanya memenuhi syarat yang ditetapkan oleh pengkhotbah atau oleh diri kita sendiri? Nabi-nabi kita yang mengikuti Perintah-perintah-Nya sekarang berada di surga. Mereka telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Tuhan (YAHWEH), tetapi murid Yudas Iskariot tidak! Dia tidak mematuhi aturan Gurunya. Dia tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh Tuhan. Dia hanya memenuhi kondisi atau syarat yang dia tetapkan untuk dirinya sendiri.
Kebanyakan dari kita bukanlah sarjana Alkitab. Kita melihat ke guru Alkitab kita untuk arti atau interpretasi dari bagian-bagian Alkitab tertentu. Apabila kita tidak yakin, kita akan bertanya kepada guru Alkitab kita. Tetapi celakalah kita (Anda dan saya) jika kita percaya dan menyetujui apa yang akan mereka katakan begitu saja tanpa bertanya lagi satu atau dua pertanyaan, atau lebih.! Mengapa? Karena apa yang akan kita dengar dari mereka adalah versi kontrak dengan Yesus yang sudah diacak-acak, dipermudah buat makanan anak kecil, dan bukan versi asli yang disajikan dan disetujui oleh semua nabi kita. Mengapa versi encer? Karena Pengkhotbah harus benar sebagai seorang politician jika mereka berharap berhasil dalam bisnis mereka. Mereka harus membuat pendengarnya bahagia, atau jika tidak, gereja mereka akan kosong, dijamin. Begitu juga piring persembahan mereka akan kosong juga. Sebagai contoh, Presiden Trump pasti mengatakan sesuatu yang salah yang tidak disukai pemilih; akibatnya, ia kalah dalam pemilihan baru-baru ini.
2 Timotius 4:3 berkata, "Sebab akan tiba waktunya ketika orang tidak dapat menerima ajaran yang sehat. Sebaliknya, untuk memenuhi keinginan mereka sendiri, mereka akan mengumpulkan di sekitar mereka sejumlah besar guru untuk mengatakan apa yang ingin didengar telinga mereka yang gatal. ." Jika Pengkhotbah tidak memberitakan apa yang ingin didengar telinga anggotanya yang gatal, anggota akan pergi satu per satu bahkan sebelum kebaktian selesai. Pengkhotbah yang benar secara politis sangat populer saat ini.
Sekali lagi, 2 Timotius 4:3 mengatakan, Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.” Dan waktunya sekarang sudah tiba! Kita dikelilingi oleh salesman Yesus yang mengajar ajaran-ajaran KOSONG yang belum pernah saya dengar sebelumnya waktu saya masih kecil. Mereka menjanjikan bahwa sekali kita diselamatkan, kita diselamatkan untuk selama-lamanya. Apakah syarat-syarat dan ketentuannya untuk selamat selamanya? Apakah Yesus membuat janji-janji ini? Apakah Adam dan Hawa selamat selamanya? Apakah Lucifer selamat selamanya? Mengapa tidak? Sekali lagi, saya bertanya Anda apakah Yesus membuat janji-janji ini tanpa syarat-syarat? Atau apakah itu keluar dari mulut seorang yang dagangkan Yesus? Saya percaya pada apa yang Yesus katakan! Mengapa? Karena Yesus adalah Allah saya, Juruselamat saya. dan murid pilihan-Nya, Ide lain yang disebarkan secara luas oleh para salesman Yesus adalah gagasan bahwa ketika Yesus dipakukan di kayu salib, kita tidak bisa lagi berbuat dosa. Ini adalah janji yang paling konyol yang belum pernah saya dengar dalam hidup saya. Apakah Yesus mengatakan ini? Apakah Dia membuat janji ini, atau apakah janji ini dibuat oleh murid Yesus yang "terpilih", Judas Iskariot? Di dalam doa Bapa Kami Yesus mengajar kita untuk meminta pengampunan atas dosa-dosa kita. Mengapa kita harus membuang nafas pada waktu kita berdoa untuk meminta pengampunan jika kita tidak bisa berbuat dosa lagi? Why? Mengapa? Apakah masuk akal?
Juga, dalam Matius 5:23-24 Yesus berkata, "Karena itu, jika kamu mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan kamu teringat akan sesuatu yang ada pada saudara atau saudarimu terhadap kamu, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu. berdamailah dengan mereka, lalu datang dan persembahkanlah persembahanmu." Anda tahu apa artinya ini? Artinya, kecuali kita meminta maaf kepada saudara-saudara kita atas dosa-dosa kita, Yesus tidak akan menerima persembahan atau doa kita. Dia tidak akan mendengarkan doa kita adalah implikasi dari Matius 5:23-24. Jadi, pertanyaan saya kepada Anda semua adalah ini - mengapa membuang waktu kita berdoa untuk minta pengampunan, dan meminta maaf kepada saudara atau saudari kita, jika kita tidak bisa berbuat dosa atau kesalahan lagi?
Jangan lupa apa yang 2 Timotius 4:3 katakan tentang pengkhotbah yang benar secara politis seperti orang farisi.
Kita mengambil risiko besar jika Pendeta gereja kita tidak ikut dalam bisnis pembangunan karakter atau tabiat. Dan kita akan mengambil risiko yang lebih besar lagi jika kita mempercayai mereka!
Saudara-saudara, jika Anda mendengar dari Pendeta Anda atau dari guru Alkitab Anda tentang janji-janji yang Yesus berikan tanpa syarat-syarat tertentu yang menyertainya, ajukan lebih banyak lagi pertanyaan darinya sampai Anda benar-benar puas! Setan bekerja lembur untuk menipu kita semua dengan memberikan janji-janji Jesus yang KOSONG tanpa disertai syarat-syarat.
Comments