RASA SAKIT DARI DOSA
Saya ingin membahas topik untuk diskusi kita hari ini bahwa sedikit atau tidak ada pengkhotbah yang ingin berbicara tentang rasa sakit dari dosa. Dan alasan mengapa saya ingin membuka topik ini adalah sederhana saja - pencegahan, pencegahan, dan pencegahan lagi. Dokter umum saya mengklaim bahwa dia mempraktikkan pengobatan "pencegahan". Tidak, dia idak mempraktikkan pengobatan pencegahan. Saya belum pernah mendengar dia memberi saya nasehat apa pun yang bersifat preventif. Dan saya tidak pernah mendengar pengkhotbah saya, atau pengkhotbah di mana pun saja, di gereja saya atau di TV yang mengkhotbahkan atau berbicara tentang sesuatu dari mimbar yang bersifat preventif juga. Pengkhotbah atau pendeta mirip dengan dokter, tetapi spesialisasi mereka adalah dalam masalah spiritual dan bukan masalah fisik. Berikut ini adalah contoh topik khotbah bersifat preventif yang harus dibicarakan oleh para pengkhotbah dari mimbar gereja mereka.
Yesus berkata dalam Matius 5:30, “Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.” Dalam Matius 18:9 Yesus berkata, “Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.” Kapankah terakhir kali Anda mendengar pendeta Senior atau pendeta Junior Anda di gereja berbicara tentang topik ini, potong tangan Anda, dan cabut mata Anda? Anda mungkin tidak akan pernah mendengar pendeta Anda berbicara tentang Matius 5:30 dan Matius 18:9. Dan inilah sababnya.
Tapi pertama-tama saya ingin Anda membaca ini dengan teliti. Yesus berkata dalam Matius 10:22 bahwa dunia akan membenci kita karena nama-Nya. Yah, itu benar sebagian saja. Mengapa? Karena saya telah melihat beberapa pengkhotbah menjadi kaya dengan menjajakan nama Yesus di TV. Tidak ada yang tidak menyukainya karena nama Yesus. Mereka mencintainya karena nama Yesus. Itulah sebabnya Yesus mengoreksi diri-Nya sendiri dalam Yohanes 7:7 dan berkata bahwa "Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku karena Aku bersaksi tentangnya, bahwa perbuatannya jahat." Dia bersaksi bahwa dunia ini jahat. Itulah sebabnya dunia membenci, menghina, dan menyalibkan Dia. Tetapi gereja, sebalknya, tidak memiliki minat atau keberanian untuk bersaksi bahwa dunia ini jahat. Rasul Paulus berkata dalam 2 Timotius 4:3-4, " Karena waktunya akan datang ketika mereka tidak akan bertahan pada ajaran yang sehat, tetapi menurut keinginan mereka sendiri, [karena] mereka memiliki telinga yang gatal, mereka akan mengumpulkan guru-guru untuk diri mereka sendiri; dan mereka akan memalingkan telinga [mereka] dari kebenaran, dan disingkirkan menjadi dongeng.” Dengan kata lain, Paulus mengatakan bahwa Gereja akan tumbuh dan menjadi kaya dengan menjual dongeng-dongeng (omong kosong) kepada anggotanya, bukan doktrin yang sehat. Saya berharap jangan ada yang melempari saya dengan batu karena saya hanya mengutip apa yang dikatakan Rasul Paulus dalam 2 Timotius 4:3-4.
Saya percaya bahwa Yesus akan segera datang. Kita tidak punya waktu banyak lagi untuk disia-siakan. Biarlah gereja menjadi serius dan berhenti membicarakan topik yang sedikit sekali mempersiapkan kita untuk kedatangan-Nya yang kedua kali. Biarlah gereja berhenti berbicara tentang topik yang hanya akan menggelitik telinga anggota mereka. Biarlah gereja berhenti berbicara tentang omong kosong dan semua omongan sampah yang akan menghilangkan rasa sakit kita akibat dosa. Biarlah kita merasakan sakitnya dosa. Biarlah kita merasakan pedihnya dosa agar kita bisa bertobat dan menghindari dosa. Waktu kita tinggal sedikit, dan berapa pun waktu yang tersisa, mari kita gunakan untuk membantu orang lain menemukan jalan menuju kerajaan surga.
Yesus berkata dalam Matius 7:13-14, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Apabila pengkhotbah memberikan pidato atau khotbah yang hanya menggelitik telinga anggota mereka dan tidak lebih, mereka membawa saudara-saudara mereka melalui gerbang lebar dan jalan lebar yang menurut Alkitab akan menuju kehancuran, dan ada banyak orang yang melewatinya. Tetapi jika kita masuk melalui pintu yang sempit dan jalan yang sulit kita akan menemukan jalan menuju kehidupan.
Yesus berkata dalam Matius 5:30, “Dan jika tangan kananmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu; karena lebih baik bagimu jika salah satu anggotamu binasa daripada seluruh tubuhmu dibuang ke neraka.” Dalam Matius 18:9 Yesus berkata, “Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu dari padamu. Lebih baik bagi Anda untuk masuk ke dalam kehidupan dengan satu mata, daripada memiliki dua mata, untuk dibuang ke dalam api neraka.”
Kasih karunia tanpa perbuatan kita bukanlah rencana keselamatan Allah. Tetapi iman dan perbuatan adalah ajaran Tuhan. Tuhan menyukai Abraham karena iman dan perbuatannya. Tuhan menyukai Nuh karena iman dan perbuatannya. Alkitab mengatakan bahwa Nuh menemukan kasih karunia di mata Tuhan. Mereka tahu sakitnya dosa. Allah membinasakan jutaan manusia pada jaman Nuh karena tingkah laku dan perbuatan mereka. Tidak ada satupun yang selamat oleh kasih karunia, kecuali Nuh dan keluarganya. Apabila kita tahu dan merasakan sakitnya dosa, dan mengalami pedihnya dosa, maka kita akan berusaha untuk menghindari dosa. Kita tidak akan bisa tahu rasa sakitnya dosa melalui kasih karunia, karena kasih karunia mematikan rasa sakit dosa.
Ini adalah topik khotbah yang saya rekomendasikan untuk dibicarakan oleh para pengkhotbah dari mimbar mereka pada hari Sabtu dan Minggu mendatang. Topik ini tentang merasakan sakit karena dosa. Kita harus berbicara tentang kejahatan dunia. Kita harus berbicara tentang rasa sakit yang kita rasakan oleh sebab dosa.
Comments