APAKAH DEFINISI DARI DOSA?
4 Juli 2022
Dalam Kejadian 3:3 Allah berfirman kepada Adam dan Hawa, "tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman itu, Allah berfirman: Jangan kamu makan dan jangan sentuh buah itu, nanti kamu mati.'" Apakah Adam dan Hawa mati setelah mereka memakan buah dari pohon yang Tuhan perintahkan untuk tidak mereka makan? Tidak. Mereka tidak langsung mati, tapi mereka akhirnya mati juga. Mereka bisa saja hidup selamanya, tetapi Tuhan mengambil kehidupan kekal dari mereka karena menantang dan tidak menaati perintah Tuhan. Jika mereka tidak melakukan dosa, mereka bisa saja masih hidup terus sampai sekarang. Jadi, apa itu dosa?
Dosa adalah pelangaran perintah Allah. Dosa adalah menolak melakukan apa yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan. Dosa adalah penolakan untuk mematuhi perintah-perintah-Nya. Dosa mengabaikan Hukum Tuhan. Inilah definisi sebenarnya dari kata dosa. Dosa adalah melanggar hukum Tuhan. Yesus berkata dalam Yohanes 14:15:
"Jika kamu mengasihi Aku, taatilah perintah-perintah-Ku." Jika hukum atau perintah dari Yesus tidak ada, Dia tidak akan meminta kita untuk menaati perintah-perintah-Nya. Akankah Yesus meminta kita untuk menaati perintah-perintah-Nya jika tidak ada hukum atau perintah yang Yesus berikan kepada kita di dalam Alkitab? Tidak, Dia tidak mau! Tetapi kita mengatakan bahwa kita tidak berada di bawah hukum; kita berada di bawah "kasih karunia". Apakah Yesus mengatakan seperti itu? Tidak, Dia tidak bilang begitu. Lalu mengapa kita percaya pada sesuatu yang tidak Dia katakan, tetapi kita tidak percaya pada sesuatu yang Dia katakan ribuan tahun yang lalu, mengapa? Mengapa kita selalu berusaha untuk menghindari hukum Tuhan? Banyak orang Kristen saat ini percaya bahwa mereka tidak punya dosa. Mereka mengatakan bahwa dosa adalah pelanggaran hukum Tuhan, dan karena mereka tidak percaya pada hukum Tuhan, mereka tidak melanggar apapun juga. Mereka tidak punya dosa, begitu mereka bilang. Tetapi Yesus berkata dalam Yohanes 14:15 bahwa kita harus menuruti perintah-Nya. Itu berarti jika kita tidak menuruti pertintahnya kita berdosa. Kalau kita tidak mau berdosa lantaran tidak menuruti perintah-Nya, kita tidak boleh percaya kepada Yesus tetapi percaya kepada seseorang atau sesuatu yang lain selain Yesus. Saya yakin bahwa para nelayan dan tukang kayu pada zaman Yesus tidak berpikir seperti kebanyakan orang Kristen terpelajar saat ini. Mengapa kita pergi ke perguruan tinggi dan mendapatkan gelar Master dan Ph.D. dalam studi Alkitab? Supaya kita bisa belajar keterampilan untuk menghindari hukum-Nya, begitu? Tidakkah kita tahu bahwa mempelajari keterampilan untuk menghindari perintah-perintah-Nya adalah DOSA juga?
Tuhan menjatuhkan hukuman mati kepada Adam dan Hawa untuk pelanggaran yang kurang serius dan merupakan pelanggaran yang ringan, seperti “tailgating” yang dalam hukum disebut pelanggaran. Pernahkah Anda mendengar tentang seorang hakim yang menjatuhkan hukuman mati kepada seseorang karena parkir kelamaan?
Mengapa Tuhan menjatuhkan hukuman mati kepada Adam dan Hawa untuk apa yang kita lihat sebagai pelanggaran ringan? Apakah Anda ingin tahu mengapa? Karena Tuhan melihat ketidaktaatan kita pada hukum-Nya sebagai kejahatan serius yang perlu diganjar dengan hukuman mati. Pernahkah kita berpikir seperti begitu? Tidak menaati perintah-Nya adalah seperti melakukan pembunuhan tingkat pertama yang harus dihukum mati.
Alkitab penuh dengan Hukum-Hukum Allah. Apakah kita taat pada Hukum-Nya? Tidak, kita mengabaikan Hukum-Nya. Kita percaya bahwa kita tidak berada di bawah Hukum Tuhan. Kita percaya bahwa kita berada di bawah "kasih karunia". Siapa bilang kita tidak berada di bawah Hukum? Apakah Yesus mengatakan itu? Tidak, Dia tidak bilang begitu! Dan jika kita mengatakan bahwa kita berada di bawah "rahmat", "rahmat" dari siapa yang kita terima?
Masalah dengan banyak orang Kristen, jika tidak kebanyakan orang Kristen hari ini, adalah bahwa kita berasumsi terlalu banyak dan percaya pada sesuatu yang tidak ada. Mengapa? Paulus berkata dalam 2 Timotius 4:3-4, “Sebab akan tiba saatnya mereka tidak lagi menerima ajaran yang sehat, tetapi menurut keinginan mereka sendiri, [karena] telinga mereka gatal, mereka akan menimbun guru-guru bagi diri mereka sendiri; dan mereka akan memalingkan telinga [mereka] dari kebenaran, dan berpaling kepada dongeng-dongeng.” Kita percaya pada apa pun yang menggelitik telinga dan mata kita. Para pengkhotbah di gereja seharusnya berbicara lebih banyak tentang ini:
“Jika mata kananmu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu; karena lebih baik bagimu jika salah satu anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu dengan utuh dibuang ke dalam neraka.” Matius 5:29
“Dan jika tangan kananmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu; karena lebih baik bagimu jika salah satu anggota tubuhmu binasa daripada seluruh tubuhmu dibuang ke dalam neraka.” Matius 5:30
Kebanyakan pengkhotbah hari ini tidak ingin berbicara tentang Matius 5:29-30. Mengapa? Karena Matius 5:29-30 tidak menggelitik telinga siapa pun juga. Pengkhotbah seharusnya berbicara lebih banyak tentang dosa. Mereka harus berbicara lebih banyak tentang sakitnya dosa.
Kita harus mencegah saudara-saudara kita untuk tidak percaya bahwa kita boleh hidup berdosa di bawah "kasih karunia". Itu benar-benar adalah satu perbuatan salah yang tidak bermoral!
Comments