KRISTEN BINGUNG


Sebagian besar orang Kristen saat ini, jika bukan mayoritas dari mereka, menurut definisi adalah orang Kristen yang bingung. Salah satu alasan utama mengapa mereka bingung, saya pikir, adalah karena mereka mencoba menghafal tulisan Rasul Paulus tanpa memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang dikatakan Paulus. Mereka tidak memiliki gambaran yang jelas tentang tulisan Rasul Paulus karena Paulus menulis seperti seorang pengacara yang berpengalaman, dan kebanyakan pengkhotbah bukanlah pengacara yang berpengalaman untuk menafsirkan tulisan-tulisan Paulus; tetapi mereka suka berpikir bahwa mereka tahu segala sesuatu yang ditulis atau dikatakan oleh Paulus karena nampaknya tak terlalu sulit untuk dipahami.

Apa yang kebanyakan pendeta pengkhotbah Kristen ketahui tentang Alkitab dapat diringkas hanya dalam satu kata - kasih karunia. Mereka dilatih di sekolah Alkitab atau seminari untuk menjadi pengikut Paulus. Jadi mereka mengelilingi diri mereka dengan pengikut Paulus lainnya yang selalu mencari-cari alasan untuk menerima “kasih karunia” dari Tuhan tanpa memahami apa yang dituntut dari kita oleh kasih karunia. Syarat utama untuk mendapatkan kasih karunia, menurut saya, adalah kemitraan antara kita dengan Allah Bapak. Bukan saja iman yang diperlukan tapi juga perbuatan atau penurutan. Apakah kita turuti perintah-perintah Allah Bapak?

Saudara-Saudari. Kita harus mendapatkan kasih karunia Allah seperti yang dilakukan oleh Nabi Nuh. Alkitab berkata, “Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. (Kejadian 6:5-8).
Tahukah Anda mengapa Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN? Itu bukan karena dia mandi setiap hari.  Itu bukannya karena dia menjaga janggutnya selalu bersih. Mengapa sebabnya? Karena dia mendapatkan upah penurutannya kepada Allah, sedangkan seluruh dunia pada saat itu tidak menerima upah apa-apa, dan akibatnya semua binasa dalam banjir besar. Tuhan tidak menemukan kasih karunia didalam mereka.

Tuhan tidak melihat apa pun di dalam diri mereka yang pantas untuk mendapatkan kasih karunia Tuhan.

Alkitab adalah buku Hukum. Jika kita membaca Alkitab, kita harus memahami dengan jelas bahwa kita membaca buku hukum dan bukan cerita novel atau dongeng. Alkitab adalah buku teks hukum, dan banyak pembaca bisa menjadi bingung menafsirkan Alkitab dengan membaca dalam bahasa Inggris atau Indonesia yang sederhana. Misalnya, lihat apa yang Yesus katakan dalam ayat ini,

“Oleh karena itu, jika kamu membawa persembahanmu ke mezbah, dan di sana kamu ingat bahwa saudaramu memiliki sesuatu terhadapmu, tinggalkan pemberianmu di sana di depan mezbah, dan pergilah. Pertama, berdamailah dengan saudaramu, lalu datang dan tawarkan hadiahmu.” (Matius 5:23-24). Tahukah Anda apa yang Yesus perintahkan untuk kita lakukan di sini? Dia memerintahkan kita untuk menebus sendiri dosa-dosa yang telah kita lakukan terhadap orang lain. Saya menyebut ini penebusan oleh diri sendiri atas semua dosa-dosa yang telah kita lakukan. Jika kita tidak ingin menebus dosa-dosa yang telah kita lakukan terhadap manusia lainnya, Tuhan tidak akan mengampuni dosa-dosa kita. Bukankah itu yang disiratkan di Matius 5:23-24? Mengapa kita harus meminta kasih karunia Tuhan, mengapa? Karena para pengkhotbah telah mengajarkan kita untuk bergantung saja pada kasih karunia (grace), dan bukannya BEKERJA, PERBUATAN, BEKERJA, DAN LEBIH BANYAK LAGI PERBUATAN YANG BAIK! Mereka bikin kita jadi MALAS. Tidak ada yang bisa kita sombongkan apabila kita melakukan apa yang Yesus ingin kita lakukan, bukan? Dan Matius 5:23-24 adalah perintah Yesus dan bukan perintah saya. Itulah yang Yesus perintahkan untuk kita lakukan.

Selain itu, Yesus berkata, "Kamu adalah garam dunia; tetapi jika garam itu kehilangan rasanya, bagaimana dia diasinkan? Tidak ada gunanya selain dibuang dan diinjak-injak oleh manusia." Kamu adalah cahaya dunia. Sebuah kota yang terletak di atas bukit tidak dapat disembunyikan. "Mereka juga tidak menyalakan pelita dan meletakkannya di bawah keranjang, tetapi di atas kaki dian, dan itu menerangi semua [yang ada] di rumah dan memuliakan Bapamu yang di surga." Matius 5:13-16

Menunjukkan perbuatan baik kita bukanlah membual. Menunjukkan perbuatan baik kita adalah sesuai dengan PERINTAH-NYA kepada kita!

Tetapi Anda berkata, bukan itu yang dikatakan Paulus. Siapa yang peduli apa yang mungkin dikatakan Paulus, Yakobus, atau Yohanes. Kita hanya dengar dan turuti apa yang Yesus perintahkan karena Yesus memegang kunci surga, dan bukan Paulus, Yakobus, Yohanes, Petrus, dan semua hamba Yesus lainnya.

Kita hanya bisa berdosa terhadap Tuhan dan manusia. Jika kita berdosa terhadap Tuhan, kita meminta Tuhan untuk mengampuni kita. Jika saya menyakiti hati Anda, saya meminta Anda untuk memaafkan saya. Saya tidak tahu apakah kita bisa melakukan dosa terhadap orangutan atau monyet. Saya akan menyerahkan jawaban ini kepada para sarjana Alkitab untuk klarifikasi yang mungkin tahu sedikit lebih banyak tentang Alkitab daripada saya.

Jadi, apa yang salah? Selama lebih dari dua ribu tahun kita tahu bahwa Yesus berkata bahwa kita harus menebus dosa kita sendiri (Matius 5:23-24). Saya belum menemukan satu ayat pun di dalam Alkitab di mana Yesus sendiri berkata bahwa Dia datang untuk menebus dosa-dosa kita.

Jesus disalib karena Jesus telah berkali-kali dituduh menghujat nama Allah. Di negeri Yahudi jaman Yesus dulu apabila kita bilang kita anak Allah kita akan ditimpukin batu dan dikubur hidup-hidup. Kita tidak boleh menghujat nama Allah! Kita akan ditempatkan di mortuary atau tempat mayat apabila kita menghujat nama Allah. Di Amerika apabila kita bilang bahwa kita anak Allah atau kita datang untuk menebus dosa manusia mungkin kita ditempatkan dirumah orang gila, bukannya di mortuary. Itu bedanya.

Baca lagi Alkitab Anda dengan baik-baik dan pahami dengan benar apa sebabnya Yesus disalib.

Yesus berkata dalam Matius 10:34, "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."

Dalam Yohanes 7:7 Yesus berkata, "Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku karena Aku bersaksi tentangnya, bahwa pekerjaannya jahat.

Yohannes 7:7 adalah sebab penting lainnya mengapa Yesus disalib. Manusia membenci Yesus karena Dia membongkar-bongkar segala kesalahan dan kejahatan manusia.

Mengapa kita masih mengatakan sampai hari ini bahwa Yesus mati untuk menebus dosa-dosa kita meskipun kita tahu selama ribuan tahun bahwa Yesus berkata bahwa kita harus menebus dosa-dosa kita sendiri? Apakah masih perlu kita membuat orang merasa bersalah untuk mendapatkan nomor kartu kredit mereka? Apakah masih perlu membuat orang merasa bersalah agar anggota gereja menyerahkan buku cek, dan dompetnya kepada bendahara gereja? Jangan, jangan berbuat seperti itu. Saya pikir kita membuat kesalahan besar jika kita melanjutkan praktik dari Binatang. Saya percaya bahwa kita harus menjauhkan diri dari tindakan yang menghina dan mempermalukan Tuhan kita! Ingat, Dia mengawasi kita dari atas!

Atau, apakah kita berpikir bahwa kita belum cukup menghina dan mempermalukan Bapa surgawi kita setiap hari?

Comments

Popular Posts

LEGAL OFFER FROM JESUS

PASTOR-ATTORNEY

CONFUSED?

LET YOUR LIGHT SHINE

JUDAISM vs. CHRISTIANITY

KNOW YOUR HACKERS

SABBATH

ALL ABOUT THE HEART

THE TRIAD OF SALVATION