MENGAPA SABAT ADALAH HARI KETUJUH DALAM SEMINGGU?


Keluaran  20: 8  "Ingat hari Sabat, sucikanlah hari itu.

                20: 9  enam hari Anda akan bekerja dan melakukan

                          semua pekerjaan Anda,

              20:10  tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN,

Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu

pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau

anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki,

atau hambamu perempuan, atau hewanmu

atau orang asing yang di tempat kediamanmu

              20:11  Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan

langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia

berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.


Saya mengutip ayat-ayat ini langsung dari Alkitab, kata demi kata. Saya tidak menambahkan apa pun dan tidak mengambil apa pun. Kata-kata yang digunakan dalam Alkitab adalah kata-kata bahasa Indonesia yang sederhana dan mudah bagi siapa pun untuk dipahami.

Yang ingin saya lakukan di sini adalah menjelaskan mengapa hari Sabat adalah hari ketujuh dalam seminggu, dan bukan hari pertama dalam seminggu. Kita tahu dari sejarah bahwa Kaisar Romawi Constantine mengubah Sabat menjadi hari Minggu, 7 Maret, A.D.321. Jadi, sebelum hari itu Sabat selalu jatuh pada hari Sabtu.

Namun, seseorang pembaca berpendapat bahwa kalender mungkin telah berubah. Yah, saya tidak sadar bahwa kalender kita telah diubah. Tetapi mari kita asumsikan bahwa kalender telah diubah.

Tetapi kita tahu bahwa orang-orang Yahudi secara tradisional menjaga dan memelihara Sabat pada hari ketujuh dalam seminggu sejak zaman Abraham. Dan tradisi itu tidak berubah. Masih tetap pada hari ketujuh dalam seminggu. Jika Anda pergi ke Israel hari ini dan bertanya kepada seorang Yahudi, ia akan memberi tahu Anda bahwa Sabat jatuh pada hari Sabtu, hari ketujuh dalam seminggu. Orang-orang Yahudi telah memelihara tradisi Sabat dengan setia sejak waktu nabi Abraham. Jadi, mengapa sekarang berubah menjadi hari Minggu?

Kita orang Kristen telah mengikuti tradisi Katolik yang merayakan Natal pada tanggal 25 Desember setiap tahun dan Paskah pada hari Minggu antara 22 Maret dan 25 April. Dan kita masih mengikuti tradisi beribadah Katolik pada hari Minggu selama ratusan tahun meskipun kita bukan beragama Katolik. Katanya kita orang “reformis”. Kita tidak mereformasi apa-apa selainnya nama kita. Bukankah kita seharusnya menjadi "reformis"? Apa yang telah kita reformasi? Tidak ada, kita tidak mereformasi apa pun juga selain nama kita dan caranya kita mencari duit.

Mengapa kita memelihara hari Sabat? Kita mengamati hari Sabat karena Tuhan perintahkan demikian dalam Alkitab. Kita percaya pada kata-kata Tuhan dan mematuhi perintah-perintah-Nya karena Ia adalah Gembala kita dan kita adalah domba-domba-Nya.

Bagaimana kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Yesus adalah Gembala kita dan kita adalah domba-domba-Nya jika kita tidak mengikutinya atau menurutinya?

Yesus berkata dalam Yohanes 10:27, "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku."

Bisakah kita mengklaim bahwa Yesus adalah gembala kita jika kita menolak untuk melakukan apa yang dia katakan untuk kita lakukan?

Yesus berkata dalam Yohanes 14:15, "Jika kamu mencintaiku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."

Dan dalam Matius 7:21 Yesus berkata, "Tidak semua orang yang berkata kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan,' akan memasuki kerajaan surga, tetapi dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga."

Apakah kita tahu apa kehendak Bapa? Dalam Keluaran 20:8 Allah Bapa berkata, "Ingatlah dan kuduskan hari Sabat.” Inilah kehendak Bapa dalam Keluaran 20:8. Nomor satu adalah ingat akan hari Sabat. Nomor dua adalah kuduskan hari Sabat.


Comments

Popular Posts

LEGAL OFFER FROM JESUS

PASTOR-ATTORNEY

CONFUSED?

LET YOUR LIGHT SHINE

JUDAISM vs. CHRISTIANITY

KNOW YOUR HACKERS

SABBATH

ALL ABOUT THE HEART

THE TRIAD OF SALVATION