RASA TAKUT DARI NABI ABRAHAM

Hari Sabat saya berakhir sekitar satu jam atau lebih, dan minggu yang baru dimulai lagi. Saya hampir tidak percaya bahwa minggu ini berlalu begitu cepat. Yesus akan segera datang. Siapkah kita untuk menyambut Dia? Siapkah kita untuk bertemu dengan-Nya? Banyak orang-orang telah menantikan kedatangan-Nya kembali sejak waktu yang lama, ribuan tahun yang lalu. Beberapa orang mengira kedatangan-Nya akan tertunda. Beberapa orang yang skeptis percaya bahwa kedatangan Yesus kembali adalah sebuah penipuan. Tidak, Saudara. Yesus akan menepati janji-Nya. Dia setia pada perkataan-Nya. “Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” 2 Petrus 3:8-9.
Dia ingin kita bertobat. Dia ingin kita menjadi sempurna seperti Bapa-Nya di Surga yang sempurna. “Demikianlah kamu harus menjadi sempurna, sama seperti Bapamu di surga juga sempurna.” Matius 5:48 Yesus itu sempurna, Surga itu sempurna.
Topik yang saya pilih hari ini adalah Rasa Takut dari Nabi Abraham. Ini adalah topik baru yang belum pernah ditulis oleh siapa pun. Selama berabad-abad, atau mungkin ribuan tahun, para pengkhotbah telah berkhotbah di seluruh dunia tentang Iman Abraham. Tapi tidak ada yang menangkap kebohongan penting ini. Tidak ada yang disebut iman Abraham sebenarnya. Iman Abraham digunakan sebagai taktik untuk menghasilkan uang oleh banyak pengkhotbah di seluruh dunia. Tidak ada yang namanya “iman Abraham”; namun para pengkhotbah Kristen di seluruh dunia terus memberitakan kebohongan setiap minggu untuk menghasilkan uang. Rasa Takut dari Abraham, ya. Iman dari Abraham, no. Iman Abraham adalah siasat untuk menghasilkan uang.
“Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kau apa-apakan dia, sebab telah Aku Ketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Kejadian 22:9-12.
Tuhan tidak mengatakan sepatah kata pun tentang iman, tidak ada, tetapi para peretas Alkitab memutarbalikkannya sehingga cocok dengan apa yang Paulus katakan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” Efesus 2:8-9.
Rasul Yakobus berkata, “Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.   Yakobus 2:20-24.
Saudara-saudari, pergi ke gereja setiap minggu tidak menjamin bahwa kita akan diselamatkan! Pergi ke gereja dengan iman sebesar gunung pun tidak menjamin kita akan diselamatkan.
Yesus bersabda, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"  Matius 7:21-23.
Orang Kristen tidak membutuhkan iman Abraham. Orang-orang Kristen memerlukan rasa takut dari Nabi Abraham terhadap Tuhan Allah. Takut akan Tuhan adalah awal dari keselamatan kita.
 

Comments

Popular Posts

LEGAL OFFER FROM JESUS

PASTOR-ATTORNEY

CONFUSED?

LET YOUR LIGHT SHINE

JUDAISM vs. CHRISTIANITY

KNOW YOUR HACKERS

SABBATH

ALL ABOUT THE HEART

THE TRIAD OF SALVATION