IMAN TIDAK BERPERAN DALAM KESELAMATAN KITA
Para pengkhotbah, pendeta, dan guru Alkitab dari setiap denominasi Kristen mengetahui atau seharusnya mengetahui bahwa iman tidak berperan dalam keselamatan kita. Bagaimana saya mengetahui hal itu?
“Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.” Wahyu 20:12.
Kitab Wahyu memberitahu kita bahwa ketika Kitab Kehidupan dibuka, kita akan dinilai bukan berdasarkan besarnya iman yang kita miliki, namun kita akan dinilai berdasarkan perbuatan kita. Iman tidak berperan dalam keselamatan kita.
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Matius 7:21-23. Yesus menolak pria/wanita yang beriman besar ini karena mereka juga tidak dapat menunjukkan pekerjaan yang dapat diterima Yesus.
Jadi, dari membaca Wahyu 20:12 dan Matius 7:21-23 kita melihat bahwa iman tidak berperan dalam keselamatan kita. Kita akan dihakimi berdasarkan perbuatan kita, dan bukan iman kita! Tuhan menghakimi Adam dan Hawa, Lucifer dan jutaan malaikatnya, dan milyaran jiwa yang binasa saat air bah besar karena mereka juga tidak dapat menunjukan pekerjaan yang dapat diterima oleh Tuhan.
Yesus berkata, “Tetapi siapa yang bertahan sampai pada kesudahannya akan diselamatkan.” Matius 24:13. Mengapa Yesus mengatakan bahwa hanya mereka yang bertahan atau bekerja sampai akhir yang akan diselamatkan? Karena keselamatan harus diperoleh melalui pekerjaan! Jika iman saja diperlukan untuk keselamatan kita, jutaan setan akan menempati surga dan bumi baru, karena mereka juga percaya pada Tuhan. Hanya sedikit orang yang mampu menanggung pekerjaan yang dituntut dari mereka untuk diselamatkan. Setiap hari adalah hari yang berbeda. Kalau kita bisa bertahan hari ini, belum tentu kita bisa bertahan di tahun depan. Kalau kita bisa bertahan tahun depan, bukan berarti kita bisa bertahan lima tahun dari sekarang. Itu sebabnya Yesus berkata, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” Apa Anda tahu kenapa? Karena segelintir orang terpilih ini mampu bertahan sampai akhir. Mereka adalah pengikut Yesus yang mampu melakukan pekerjaan yang diwajibkan dari mereka hingga akhir zaman. Mereka adalah pengikut Yesus yang setia kepada Yesus. Bagaimana kita bisa bertahan sampai akhir? Satu-satunya cara agar kita bisa bertahan sampai akhir adalah dengan berjalan bergandengan tangan dengan Yesus hingga mencapai garis finis. Kita melakukan apa yang Dia ingin kita lakukan untuk Dia, tidak kurang dari itu. Itulah yang tersirat dalam berjalan bergandengan tangan dengan Yesus. Kita tidak bisa berjalan sendiri dan melakukan apa yang ingin kita lakukan. Yesus berkata jalan menuju keselamatan itu sempit dan berisiko. Ini bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui. Sebagai pengikut Yesus, kita mengikuti jalan yang diambil Yesus. Kalau Anda mengira sekarang bahwa Anda sedang naik limousine di jalan bebas hambatan, berarti Anda sedang berada di jalan yang salah, dan naik mobil yang salah.
“Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.” Wahyu 20:12.
Kitab Wahyu memberitahu kita bahwa ketika Kitab Kehidupan dibuka, kita akan dinilai bukan berdasarkan besarnya iman yang kita miliki, namun kita akan dinilai berdasarkan perbuatan kita. Iman tidak berperan dalam keselamatan kita.
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Matius 7:21-23. Yesus menolak pria/wanita yang beriman besar ini karena mereka juga tidak dapat menunjukkan pekerjaan yang dapat diterima Yesus.
Jadi, dari membaca Wahyu 20:12 dan Matius 7:21-23 kita melihat bahwa iman tidak berperan dalam keselamatan kita. Kita akan dihakimi berdasarkan perbuatan kita, dan bukan iman kita! Tuhan menghakimi Adam dan Hawa, Lucifer dan jutaan malaikatnya, dan milyaran jiwa yang binasa saat air bah besar karena mereka juga tidak dapat menunjukan pekerjaan yang dapat diterima oleh Tuhan.
Yesus berkata, “Tetapi siapa yang bertahan sampai pada kesudahannya akan diselamatkan.” Matius 24:13. Mengapa Yesus mengatakan bahwa hanya mereka yang bertahan atau bekerja sampai akhir yang akan diselamatkan? Karena keselamatan harus diperoleh melalui pekerjaan! Jika iman saja diperlukan untuk keselamatan kita, jutaan setan akan menempati surga dan bumi baru, karena mereka juga percaya pada Tuhan. Hanya sedikit orang yang mampu menanggung pekerjaan yang dituntut dari mereka untuk diselamatkan. Setiap hari adalah hari yang berbeda. Kalau kita bisa bertahan hari ini, belum tentu kita bisa bertahan di tahun depan. Kalau kita bisa bertahan tahun depan, bukan berarti kita bisa bertahan lima tahun dari sekarang. Itu sebabnya Yesus berkata, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” Apa Anda tahu kenapa? Karena segelintir orang terpilih ini mampu bertahan sampai akhir. Mereka adalah pengikut Yesus yang mampu melakukan pekerjaan yang diwajibkan dari mereka hingga akhir zaman. Mereka adalah pengikut Yesus yang setia kepada Yesus. Bagaimana kita bisa bertahan sampai akhir? Satu-satunya cara agar kita bisa bertahan sampai akhir adalah dengan berjalan bergandengan tangan dengan Yesus hingga mencapai garis finis. Kita melakukan apa yang Dia ingin kita lakukan untuk Dia, tidak kurang dari itu. Itulah yang tersirat dalam berjalan bergandengan tangan dengan Yesus. Kita tidak bisa berjalan sendiri dan melakukan apa yang ingin kita lakukan. Yesus berkata jalan menuju keselamatan itu sempit dan berisiko. Ini bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui. Sebagai pengikut Yesus, kita mengikuti jalan yang diambil Yesus. Kalau Anda mengira sekarang bahwa Anda sedang naik limousine di jalan bebas hambatan, berarti Anda sedang berada di jalan yang salah, dan naik mobil yang salah.
Comments