HANYA SEBUAH APEL?
Tahukah pembaca berapa harganya sebuah apel atau jeruk? Bagaimana dengan satu pisang? Tidak banyak kan? Mungkin seperempat dolar? Tetapi kenapa Adam dan Hawa kehilangan hidup kekal demi sepotong buah yang harganya beberapa sen, kenapa? Pernahkah Anda memikirkan hal itu? Jika tidak, saya sarankan agar kita semua mulai memikirkannya? Mengapa? Karena apa yang terjadi pada Adam dan Hawa memberi saya tahu bahwa Tuhan Allah tidak memiliki toleransi terhadap orang-orang yang tidak menaati-Nya. Dia tidak mentoleransi ketidaktaatan Adam dan Hawa terhadap perintah-Nya meskipun Dia menciptakan mereka dengan tangan-Nya sendiri.
Wah, wah, dan ini ada ribuan sarjana Alkitab di seluruh dunia yang menghapuskan perintah-perintah-Nya, menghapuskan perintah-perintah-Nya untuk tujuan apa? Tujuan mereka tidak lain adalah untuk tidak menaati perintah-perintah-Nya, setuju? Dan kalau semua perintah-perintah Allah sudah dimasukkan ke lubang kakus, apa lagi yang mau ditaati, begitu manusia berpikir? Apakah kita berpikir bahwa dengan tidak menaati perintah-Nya kita bisa masuk surga? Surga apaan? Siapa yang akan memberikan “rahmat” kepada kita sehingga kita bisa masuk surga, Paulus? Begitu? Kita tidak membutuhkan kasih karunia Paulus untuk masuk neraka. Kita tidak membutuhkan kasih karunianya untuk dibuang ke dalam api yang kekal. Kita dapat melakukannya sendiri dengan menghapuskan perintah-perintah-Nya dan tidak menaati-Nya. Adam dan Hawa beruntung, mereka mempunyai banyak waktu untuk bertobat dan memperbaiki nasib mereka di hadapan Pencipta mereka. Namun bagaimana dengan pria dan wanita beriman besar yang digambarkan dalam Matius 7? “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Matius 7:21-23.
Mereka bertemu dengan Yesus satu kali saja, lalu langsung masuk neraka. Mereka tidak mendapat kesempatan lagi untuk bertobat. Bujur buset! Kita tidak akan pernah bisa mengalahkan Setan, tidak akan pernah bisa! Rasanya seperti kita hidup di bawah anugerah Iblis. Kami tahu bahwa kami berada ribuan mil jauhnya dari kesempurnaan Allah. Tapi, ya Tuhan, kasihanilah kami orang-orang Kristen yang geblek.
Wah, wah, dan ini ada ribuan sarjana Alkitab di seluruh dunia yang menghapuskan perintah-perintah-Nya, menghapuskan perintah-perintah-Nya untuk tujuan apa? Tujuan mereka tidak lain adalah untuk tidak menaati perintah-perintah-Nya, setuju? Dan kalau semua perintah-perintah Allah sudah dimasukkan ke lubang kakus, apa lagi yang mau ditaati, begitu manusia berpikir? Apakah kita berpikir bahwa dengan tidak menaati perintah-Nya kita bisa masuk surga? Surga apaan? Siapa yang akan memberikan “rahmat” kepada kita sehingga kita bisa masuk surga, Paulus? Begitu? Kita tidak membutuhkan kasih karunia Paulus untuk masuk neraka. Kita tidak membutuhkan kasih karunianya untuk dibuang ke dalam api yang kekal. Kita dapat melakukannya sendiri dengan menghapuskan perintah-perintah-Nya dan tidak menaati-Nya. Adam dan Hawa beruntung, mereka mempunyai banyak waktu untuk bertobat dan memperbaiki nasib mereka di hadapan Pencipta mereka. Namun bagaimana dengan pria dan wanita beriman besar yang digambarkan dalam Matius 7? “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Matius 7:21-23.
Mereka bertemu dengan Yesus satu kali saja, lalu langsung masuk neraka. Mereka tidak mendapat kesempatan lagi untuk bertobat. Bujur buset! Kita tidak akan pernah bisa mengalahkan Setan, tidak akan pernah bisa! Rasanya seperti kita hidup di bawah anugerah Iblis. Kami tahu bahwa kami berada ribuan mil jauhnya dari kesempurnaan Allah. Tapi, ya Tuhan, kasihanilah kami orang-orang Kristen yang geblek.
Comments