JANGAN MENYALAHKAN IBLIS; SALAHKAN KEBIASAAN BURUK KITA

Orang yang mempunyai kebiasaan buruk mencuri mobil, misalnya, seringkali masuk penjara atau ditembak atau dibunuh oleh polisi. Dan ketika mereka terbunuh atau tertembak, mereka biasanya menyalahkan polisi dan tidak pernah menyalahkan diri mereka sendiri. Dalam Psikologi disebut proyeksi. Kita umat Kristiani sering melakukan hal ini, menyalahkan iblis atas kebiasaan buruk kita. Kita memproyeksikan kebiasaan buruk kita kepada iblis gantinya menyalahkan diri sendiri. Menyalahkan orang lain atas kebiasaan buruk kita dimulai dari Adam dan Hawa. Mereka menyalahkan kebiasaan ketidaktaatan mereka kepada ular. Mereka bisa saja berkata kepada ular “TIDAK, KAMI TIDAK AKAN MELAKUKANNYA”. Namun mereka tetap melakukannya dan menyalahkan ular tersebut. Dan kita telah mewarisi kebiasaan buruk memproyeksikan itu sejak kita masih sangat muda.
Apa yang dapat kita lakukan terhadap kebiasaan buruk yang telah kita peroleh dan perkuat selama beberapa dekade? Saya punya berita untuk Anda - tidak ada atau sangat sedikit yang kita bisa bikin. Kita bisa menekan mereka dan menjaga supaya mereka tetap dalam remisi, seperti yang dilakukan pendeta di gereja saya. Atau bisa kambuh lagi, seperti yang menimpa pendeta di gereja saya, istri barunya, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kebiasaan buruk kita akan terus melekat dalam ingatan kita sampai kita menjadi pikun total. Dalam kondisi yang tepat, kebiasaan buruk yang telah kita tekan selama bertahun-tahun atau puluhan tahun mungkin akan muncul kembali. Tidak ada jaminan bahwa satu atau lebih kebiasaan buruk kita tidak akan terulang kembali kecuali kita sudah berusia 101 tahun, atau sekitar usia tersebut. Saat itulah kebanyakan orang menjadi pelupa.
Rasul Paulus, seperti yang Anda ketahui, memiliki masalah dalam menghilangkan kebiasaan buruknya. Katanya, "Betapa celakanya aku ini! Siapakah yang dapat menyelamatkan aku dari tubuh yang rentan terhadap kematian ini?" Roma 7:24. Siapa yang akan menyelamatkannya? Saya pikir selama dia masih hidup dia bisa menyelamatkan dirinya sendiri, dengan bantuan Tuhan, dan menghilangkan kebiasaan buruk dari ingatannya. Tapi ini bisa menjadi pekerjaan seumur hidup! Hanya Tuhan yang mampu menghapus secara total ingatan akan kebiasaan buruk kita dari otak kita. Sampai saat itu tiba, semoga berhasil!
Apakah Anda pikir Anda telah berhasil menekan kebiasaan buruk Anda – DOSA? Menghilangkan kebiasaan buruk dari ingatan kita tidak semudah seperti membuang kotoran manusia di toilet.
Dalam Yohanes 3, Yesus berkata kepada Nikodemus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Dalam Matius 19:14, Yesus berkata, “Biarkan anak-anak kecil itu datang kepadaku, dan jangan menghalangi mereka, karena Kerajaan Surga adalah milik orang-orang seperti mereka.”
Tahukah Anda mengapa kita perlu dilahirkan kembali dan menjadi seperti anak kecil? Karena anak kecil yang baru lahir tidak memiliki kebiasaan buruk yang terpatri dalam ingatannya – tidak seperti kita, orang dewasa! Berhati-hatilah dengan apa yang kita masukkan ke dalam ingatan kita. Mengapa? Karena menghapus memori kebiasaan buruk dari otak kita itu SULIT sekali! Itu sudah menjadi sebagian dari kita. Beberapa orang tidak bisa mengubah kebiasaan buruknya. Mereka harus disetrum, dan itu sangat disesalkan.

Comments

Popular Posts

LEGAL OFFER FROM JESUS

PASTOR-ATTORNEY

CONFUSED?

LET YOUR LIGHT SHINE

JUDAISM vs. CHRISTIANITY

KNOW YOUR HACKERS

SABBATH

ALL ABOUT THE HEART

THE TRIAD OF SALVATION